Isnin, 16 Februari 2009

Puisi Sahabat

Sayang sekali membiarkan puisi ini terus berada di sini. Jadi, saya memasukkannya ke dalam entri. Terima kasih kepada Saudara KABASARAN.

Bundaku,
Dalam manis dan lezatnya kehidupan
Cintamu ada dalam syukurku
Dalam pahit dan getirnya kehidupan
Kasihmu ada dalam Sabarku
Dalam sulit dan berlikunya jalan
Kompasmu ada dalam pikiranku
Dalam gesekan dan benturan pergaulan
Bijakmu ada dalam hatiku
Adakah cinta yang melebihi cinta sang bunda ?
Adakah kasih yang melebihi kasih sang bunda ?
Tidak seperti sang matahari yang masih menyisakan malam
Tidak seperti sang udara yang masih mengosongkan ruang hampa
Tidak seperti samudra yang masih menghamparkan daratan
Cintamu adalah sejati-jatinya cinta
Kasihmu adalah sebenar-benarnya kasih
Dalam darahku mengalir darahmu
Dalam dagingku menempel dagingmu
Dalam pikiranku menumpuk pintarmu
Dalam hatiku menggunung bijakmu
Harimu adalah hari-hari ku
Dalam kasih ku ada kasih mu
Tak satupun mampu memisahkannya
Tidak jarak, tidak waktu dan tidak juga dimensi
Setiap hari adalah hari-hari mu, Bunda

Tiada ulasan: